Kamis, 12 November 2015

Bahaya. Sarjana Pendidika Tidak Mau lagi Mendidik

Sebagian orang menganggab remeh kepada guru. Menganggab mengajar itu gampang. 
Kepada mereka yang beranggapan seperti itut hentikanlah. 
Karena jadi guru itu sangatlah sulit. 
Bahkan oleh seorang yang bergelar Sarjana pendidikan (S.Pd) sekalipun. 
Seperti yang terjadi Kamis tgl 12 nofember 2015 lalu. 
Salah seorang guru bergelar SPD telah mengatakan tidak mau lagi  mengajar . 

Krnologinya, pada hari Kamis sekitar jam 12.30, pada pbm terakhir. saat aku tengah berada di kantor majlis guru. tiba tiba terdengar suara keras sekali, praaak, bunyi meja di tampar, tidak lama kemudian bapak guru itu datang lalu mengatakan angkat tangan, menyerah tidak mau lagi mengajar di kelas itu. dia merasa tak dihargai. siswa tak seorang jua yang mengerjakan tugas, siswa main hp saat guru menerangkan dan ketika disuruh mencatat banyak yang tidak mencatat, itu alasan sarjana pendidikan itu tidak mau lagi mengajar. 

Selasa, 10 November 2015

6 CARA MEMULIAKAN GURU



Seperti minggu yang lalu. pada hari Minggu inipun aku menunggu murid MDA Nurul Iman . Diatas motor di teras masjid Nurul Iman Setia Baru. Belum satu orang jugapun yang datang.(dan akhirnya tidak seorangpun yang datang sampai aku pulang) untuk mengisi kekosongan waktu, ku buka buku yang kubawa dan menemukan sebuah sabda rasulullah yang  artinya " Muliakanlah orang orang yang memberi ilmu kepadamu (HR. Abu Hasan al Mawardi)

Aku berpikir. Belum tentu semua kita guru, tapi mungkin semua kita yang pernah sekolah, lebih lebih yang sempat mengenyam bangku kuliah,  pasti punya banyak guru.  Guru di Perguruan Tinggi (PT) disebut dengan dosen, Kalau di SD disebut dengan guru, yaitu orang yang mengajarkan kita bisa mem baca, menulis, menghitung dan mempunyai berbagai ilmu pengetahuan serta keterampilan.

Kita tidak boleh sombong tapi harus cinta, hormat dan menghargai guru. Maka sikap kita terhadap guru adalah : 
1. Mengucapkan salam apabila bertemu dan berpisah.
2. Bersalaman ketika bertemu dan berpisah.
3. Jika bicara dengan lemah lembut dan ramah.
4. Hormat dan sopan seperti kepada orang tua. 
5. Menjenguk bila guru sakit. 
6. Selalu berdoa agar para guru senantiasa mendapat kesehatan dan perlindungan Allah swt.

Itulah beberapa sikap terhadap guru. Semoga  dapat dipraktekkan. wassalam.

Rabu, 04 November 2015

Dunia sudah tua. Kaligrafi Allah tertulis di Kepala Bayi

Dunia memang sudah tua. Kalau diibaratkan manusia, badannya sudah bungkuk. Mungkin ditemukannya lafas ALLAH dikepala Bayi ini adalah sebuah pertanda bagi kita bahwa dunia ini betul betul sudah sangat tua.

Seperti yang saya baca di koran Singgalang. Dikepala Jahra Najwa Maliha  bayi, anak ke enam  pasangan Isar dengan Isra, warga jorong Batang Biu Utara, Nagari Lingkung aua, Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat Sumatra Barat. Pada kepala bayi ini ditemukan lafas Allah.

Tulisan tersebut diketahui setelah rambut Jahra dipangkas pendek. Selasa tanggal 9 Juni 2015. 

Sejak  kejadian aneh tersebut keluarga  pasangan itu semakin rukun dan damai, usahanya juga bertambah lancar. Dan memperkuat iman dan taqwa kepada Allah.



Minggu, 01 November 2015

Tata cara sholat jenazah

Minggu, 1 Nofember 2015. Lama juga aku menunggu anak anak MDA Nurul Iman Setia Baru, (yang akhirnya, yang hadir hanya satu orang saja.)
ku duduk diatas motor ku  yang parkir di teras masjid setempat.

Untuk mengisi waktu aku membuka buku tuntunan shalat lengkap. Ku baca tentang tata cara shalat jenazah.

Sholat jenazah hukumnya adalah fardu kifayah. Arti fardu kifayah adalah bila dikerjakan oleh seorang saja maka gugurlah kewajiban terhadap semua orang muslim. tetapi jika tidak ada yang mengerjakan maka berdosalah semua orang Islam.


Kewajiban terhadap jenazah disamping mensolatkannyajuga wajib bagi kita untuk memandikan, mengkafani, dan menguburkannya.

Rukun shalat jenazah : 1. niat mensolati mayat yang dimaksut(bisa laki-laki, wanita, anak-anak, atau dalam jumlah banyak)  2. berdiri bagi yang mampu, 3. empat kali takbir, dan 4. salam.

Sholat jenazah hendaklah berjamaah. kalau jumlah sedikit hendaklah dijadikan 3 shaf, karena Allah akan mengampuni dosa dosa simayat.


Bacaan niat shalat  jenazah
Niat shalat jenazah, boleh dilafadzkan bagi yang suka, bagi yang tidak suka, cukup dalam hati saja.
Niatnya adalah : Usholli 'ala hazal mayyiti arbaa takbirotin fardu kifayah lillahitaala._


Atau, Ushallii 'alaa haadzal mayyiti lillaahi ta'aala (dari sumber lain)

Aku niat menshalatkan mayyit ini, karena Allah Ta'aala

Lafadz
 

haadzal mayyiti
diganti dengan 

haadzihil mayyitati
jika mayatnya perempuan. 

Bacaan setelah takbir pertama.
Setelah takbir pertama, bacaan yang dibaca adalah surat Al Fatihah. Tidak diawali dengan bacaan iftitah dan tidak disertai membaca surat pendek setelahnya, seperti halnya shalat pada umumnya. Namun disunatkan membaca ta'awwudz dahulu sebelum membaca Fatihah.


أعوذ بالله من الشيطان الرجيم

A'uudzubillaahi minasy syaithaanir rajiim

Aku berlindung dari syaitan yang terkutuk

Lalu selanjutnya membaca surat Al Fatihah.

Bacaan setelah takbir ke dua.
Bacaan setelah takbir kedua yaitu membaca shalawat kepada Nabi.


Allaahumma shalli 'alaa  muhammadin, wa 'alaa aali  muhammadin, kamaa shallaita 'alaa ibraahiima, wa 'alaa aali  ibraahiima. Wa baarik 'alaa  muhammadin, wa 'alaa aali  muhammadin, kamaa baarakta 'alaa ibraahiima, wa 'alaa aali  ibraahiima.  Fil 'aalamiina innaka hamiidum majiid.

“Ya Allah, berilah rahmat kepada Muhammad dan keluarganya, sebagaimana Engkau telah memberikan rahmat kepada Ibrahim dan keluarganya. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Maha Agung. Berilah berkah kepada Muhammad dan keluarganya (termasuk anak dan istri atau umatnya), sebagaimana Engkau telah memberi berkah kepada Ibrahim dan keluarganya. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Maha Agung.”

Bacaan setelah takbir  ke tiga
Setelah takbir ke tiga, membaca doa di bawah ini :



Allaahummaghfirlahu, warhamhu, wa 'aafihi, wa'fu 'anhu, wa akrim nuzuulahu, wa wassi' madkhalahu, waghsilhu bimaa-in watsaljin wabaradin, wanaqqihi minal khathaayaa kamaa yunaqqats tsaubul abyadhu minaddanasi, wa abdilhu daaran khairan min daarihi, wa ahlan khairan min ahlihi, wa zaujan khairan min zaujihi, waqihi fitnatal qabri wa 'adzaabannaar.

Ya Allah, ampunilah dia, rahmatilah dia, maafkanlah dia,  ampunilah kesalahannya, muliakanlah kematiannya, lapangkanlah kuburannya, cucilah kesalahannya dengan air, es dan embun  sebagaimana mencuci pakaian putih dari kotoran, gantilah rumahnya dengan rumah yang lebih baik, gantilah keluarganya dengan keluarga yang lebih baik, gantilah istrinya dengan isri yang lebih baik, hindarkanlah dari fitnah kubur dan siksa neraka.


Bacaan setelah takbir ke empat
Setelah takbir ke empat, membaca doa di bawah ini :



Allaahumma laa tahrimnaa ajrahu, walaa taftinnaa ba'dah

Ya Allah, janganlah Engkau haramkan Kami dari pahalanya, dan janganlah Engkau beri fitnah pada kami setelah kematiannya.

Bacaan salam.
Setelah membaca doa takbir ke empat, bacala salam.



Assalaamu 'alaikum warahmatullaahi wa barakaatuh


"Keselamatan, rahmat Allah dan keberkahan-Nya semoga untuk kalian semua"