Jumat, 13 Mei 2016
Tukang buat stempel itu lebih modren dari saya.
Manusia sekarang sudah pintar dan modren modren. Kamis 12 mei 2016, lalu. Saya dibikin malu, ternyata tukang buat stempel itu lebih modren dari saya.
Ketika itu, saya membacakan email. Saya baca masparitoke@gmail.com dengan masparitagmailtitikcom. Dia mengoreksinya @ dibaca "et" titik dibaca dengan dot. Hehe...
Pernah juga saya dikritik oleh siswa ketika menyebut google dengan "gogel" . "Gugel" pak, katanya, suatu hari dikelas saya juga pernah menyebut upload, seorang siswi mengoreksi "apload pak.." hehe...
Dulu seorang kawan mengabarkan tentang kelahiran anak pertamanya via sms. Bagian akhir smsnya ucapan doa, semoga jadi anak yang soleha.
Saya balas smsnya. Menanyakan apakah anak nya itu laki-laki atau perempuan.
Dia mengkritik lagi. Kan sms disebutkan semoga jadi anak SOLEHAH. Itu menandakan perempuan. Kalau SOLEH itu laki-laki.
Heheh... Mereka lebih pintar pintar dari aku.
Rabu, 11 Mei 2016
Siapa Kakek Tua yang photonya sering dipajang di Rumah Makan Padang
Senin, 02 Mei 2016
ANEKA GAYA
Camat sepertinya tak senang dikasih undangan
ANEKA GAYA.
Untuk mengenal aneka gaya manusia cobalah menjadi pengantar surat undangan.
seperti yang aku lakoni kamis 28 april 2016.
nampak nya dari sekian banyak jabatan manusia yang aku antar surat undangan, hanya camat yang tak senang menerima undangan (ini menurutku) muka nya masam sekali ketika menerima surat dariku. aku merasa malu dihadapan stafnya. berbagai tanda tanya dipikirannku, yang akhir aku beropini kalau ngasih undangan jangan langsung kecamatnya, ke stafnya aja, berjenjang naik bertangga turun.
Dang yang paling menyenangkan mengasih surat undangan adalah kepada kepala Penyuluh pertanian. karena berkecil hati atas pengalaman yang diberikan camat, gaya mengasih undangan ke kepala penyuluh pertanian ku ubah. begitu sampai kekantor itu, suara ucap salam sengaja ku keraskan, ku wibawa wibawakan agar orang yang ada dikantor agak takut, tapi tak ada yang menyahut, surat undangan itu ku letakkan saja di atas meja. belum sempat beranjak terlalu jauh, "Ada apa bang., " ada suara ibuk ibuk memangil. "Ngantar undangan itu di atas meja" jawabku agak kuat. "tolong buku tamu diisi dulu bang..." katanya. yang akhirnya, aku kembali kekantor itu, rasanya aku ingin berlama lama disitu. pekarangan kantor itu bersi dan tenang. itu lah 2 gaya manusia yang baru dapat aku tuliskan disini, hanya sekedar untuk mengurangi rasa kesal.
ANEKA GAYA.
Untuk mengenal aneka gaya manusia cobalah menjadi pengantar surat undangan.
seperti yang aku lakoni kamis 28 april 2016.
nampak nya dari sekian banyak jabatan manusia yang aku antar surat undangan, hanya camat yang tak senang menerima undangan (ini menurutku) muka nya masam sekali ketika menerima surat dariku. aku merasa malu dihadapan stafnya. berbagai tanda tanya dipikirannku, yang akhir aku beropini kalau ngasih undangan jangan langsung kecamatnya, ke stafnya aja, berjenjang naik bertangga turun.
Dang yang paling menyenangkan mengasih surat undangan adalah kepada kepala Penyuluh pertanian. karena berkecil hati atas pengalaman yang diberikan camat, gaya mengasih undangan ke kepala penyuluh pertanian ku ubah. begitu sampai kekantor itu, suara ucap salam sengaja ku keraskan, ku wibawa wibawakan agar orang yang ada dikantor agak takut, tapi tak ada yang menyahut, surat undangan itu ku letakkan saja di atas meja. belum sempat beranjak terlalu jauh, "Ada apa bang., " ada suara ibuk ibuk memangil. "Ngantar undangan itu di atas meja" jawabku agak kuat. "tolong buku tamu diisi dulu bang..." katanya. yang akhirnya, aku kembali kekantor itu, rasanya aku ingin berlama lama disitu. pekarangan kantor itu bersi dan tenang. itu lah 2 gaya manusia yang baru dapat aku tuliskan disini, hanya sekedar untuk mengurangi rasa kesal.
Langganan:
Postingan (Atom)