Sabtu, 09 Juli 2016

3 Kelompok Manusia Bakda Ramadhon

Alhamdulillah, kita baru saja selesai menjalankan puasa Ramadhan. Satu bulan penuh kita melakukan berbagai macam ibadah. Puasa, solat malam, sodakoh, membaca al kur’an dan berbagai ibadah lainnya. Maka setelah selesai Ramadhan maka manusia terbagi menjadi 3 kelompok, mari kita lihat termasuk kedalam kelompok manakah kita ? Pertama : mereka yang sebelum Ramadhan adalah golongan orang yang baik, toat, soleh, setelah masuk Ramadhan kesolehan mereka bertambah, mereka bersungguh sungguh melakukan kebaikan, dalam hubungan dengan Allah SWT dan hubungan dengan manusia, mereka menyadari ramadhan adalah kesempatan yang diberikan Allah SWT untuk menggapai rido, menggapai pahala sebanyak banyaknya, mereka berusaha mendapatkan kasih dan sayang Allah SWT, mereka menyadari dunia ini tempat usaha usaha toat, istirahat itu nanti setelah mati, istirahat itu nanti setelah masuk surga. Kemudian setelah Ramadhan mereka tetap istiqomah, mereka melakukan berbagai macam puasa sunnat, diantaranya puasa 6 hari dibulan syawal yang sangat dianjurkan rasululullah, sebagaimana dalam hadistnya, barang siapa yang puasa dibulan ramadhan dan mengikutinya dengan puasa 6 hari dibulan syawal meka mereka seperti puasa mereka tetap membaca al qur’an, solat malam, bersedekah golongan yang tetap taat dalam kebenaran dan kebaikan. Mereka menjadikan Ramadhan sebagai ghanimah rabbaniyah atau hadiah termahal dari Allah SWT untuk meraih takwa. Kedua, mereka yang sebelum Ramadhan orang yang lalai, orang yang melakukan perbuatan sia-sia yang melakukan senda gurau dan bermain-main saja. Namun ketika masuk bulan Ramadhan mereka kembali kepada Allah SWT swt, mereka melakukan berbagai ketaatan, mereka puasa, solat tarawih, membaca al kuran, mereka sodakoh, hubungan dengan Allah SWT baik, hubungan dengan manusia baik.air mata berlinang hati mereka menjadi lembut, itu selama bulan ramadan, tapi setelah bulan ramadan mereka kembali kepada keadaan seperti semula, mereka kembali lalai, mereka kembali melakukan berbagai dosa. Pada bulan ramadhann saja. Kemaren kita telah dibersihkan oleh Allah SWT swt, kenapa kembali kepada dosa kembali, kemaren kita telah bertobat kepada alllah swt, kenapa kita bermaksiat lagi, lembaran kemaren yang telah putih, kenapa dihitamkan lagi. Kemaren mereka telah dibebaskan dari api neraka, kenapa sekarang melakukan perbuatan menjadi ahli neraka kembali. An nahal ayat 92 “dan janganlah kamu seperti perempuan yang menguraikan benangnya yang sudah dipintal dengan kuat sehingga benang itu menjadi cerai berai lagi” Sungguh merugilah orang yang seperti ini. Jadilah hamba Allah SWT selamanya. Ketiga, mereka yang sebelum ramadan, ketika bulan ramadhan dan setelah bulan ramadhan sama saja. Tetap lalai, tetap bermain-main tetap bersada gurau dan jauh dari Allah SWT swt. Bahkan lebih jauh lagi. Mereka tidak menghormati bulan ramadan mereka tidak mengetahui kemulia bulan ramadhan. Orang orang seperti ini tidak ubahnya seperti binatang ternak saja bahkan lebih sesat dari itu. saja. Apa tanda amal ramadhan kita diterima llah, tandanya kita tetap melakukan amal kebaikan selama ramadhan. Dari 3golongan atau kelompok manusia diatas yang terbaik adalah golongan yang pertama. Golongan pertama ini, jika Ramadhan berlalu, berada di antara dua keadaan: antara khawatir dan harap. Khawatir jika umurnya tidak sampai ke Ramadhan berikutnya. Khawatir jika amalnya tidak bisa menebus dosa-dosanya. Dan, berharap semoga amal ibadah mereka diterima, dicatat sebagai amal saleh, dan keluar dari Ramadhan sebagai pemenang. Sejatinya pasca-Ramadhan, kita tetap istiqamah dan mampu serta terbiasa melakukan aktivitas ibadah dan amal saleh untuk hari-hari berikutnya selama 11 bulan. Sungguh Ramadhan telah memberikan pembelajaran terhadap kepribadian seorang Muslim untuk melahirkan insan yang bertakwa. Di antaranya, pertama, semangat beribadah dan beramal saleh secara kualitas maupun kuantitas. Kedua, menjaga diri dari maksiat. Ramadhan lalu telah mengajarkan kepada kita bagaimana mengendalikan diri dan hawa nafsu lewat ibadah puasa. Maka, sudah sepatutnya setelah Ramadhan kita mampu mengendalikan diri dari hawa nafsu dan maksiat, baik berupa perkataan yang haram, seperti ghibah, mencaci maki, menghina, menipu, memfitnah, maupun perbuatan yang haram, seperti mencuri, merampok, mencopet, korupsi, memukul, membunuh, dan sebagainya. Dengan begitu, pasca-Ramadhan perilaku kita menjadi lebih baik. Ketiga, suka membantu dan mencintai saudara seiman. Keempat, selalu menjaga shalat berjamaah di masjid atau mushala. Sejatinya semangat shalat berjamaah ini bisa dipertahankan dan dilanjutkan pada shalat lima waktu setelah Ramadhan. Kelima, menjaga shalat sunah. Keenam, suka membaca Alquran. Sepeninggal Ramadhan, kita diharapkan terbiasa membaca Alquran dan berinteraksi dengannya pada setiap saat. Semoga nuansa Ramadhan senantiasa membekas dan memancar dalam hidup dan kehidupan kita pada bulan-bulan di luar Ramadhan sehingga tujuan ibadah Ramadhan tercapai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar